FASE / KELAS : FASE D/ VIIA dan VIIB
TEMA : MENARIKNYA DUNIA FIKSI
ELEMEN : MENULIS
PERTEMUAN : 6
GURU PENGAMPU : NADYA RAMANDHANI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : RABU, 20 SEPTEMBER 2023
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik mulai mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan melalui teks deskripsi, narasi, prosedur, eksposisi, rekon, persuasif, dan teks transaksional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai mampu menulis hasil pengamatannya menggunakan dengan mengutip sumber rujukan secara etis. Peserta didik juga mulai mampu menggunakan kosakata baru terkait topik tertentu yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam karangan dan esai dengan struktur yang baik sesuai dengan tipe teks. Peserta didik juga mulai mampu mengekspresikan gagasan, imajinasi, dan amanat tertentu dalam bentuk prosa dan puisi sederhana dengan menggunakan diksi dan elemen intrinsik yang menarik dan kreatif (dialog, konflik, penokohan) untuk memikat pembaca.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengekspresikan ide melalui latihan menulis dan mempresentasikan puisi rakyat
MATERI PEMBELAJARAN :
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi tentang Pengertian Puisi Rakyat dan Ciri-Ciri Puisi Rakyat.
Pengertian Puisi rakyat yaitu puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan tersebut yaitu Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah larik atau baris dalam 1 bait, misalnya 2, 4, ataupun lebih, Banyaknya suku kata setiap baris, Persajakan atau rima, dan Irama
Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi Puisi Rakyat, materi yang akan kita bahas yaitu Jenis-Jenis Puisi Rakyat, Unsur-Unsur Puisi Rakyat, serta Berkreasi dengan Puisi Rakyat.
Jenis Puisi Rakyat dan Unsur-Unsurnya
a. Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi rakyat yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Satu bait terdiri atas 4 baris
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi
- Rima akhirnya berpola a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
- Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas pantun anak, teka-teki, muda-mudi, agama atau nasihat, dan jenaka.
Contoh Pantun:
Rusa lari ke padang datar
Harimau datang tuk mengejar
Jika ingin bertambah pintar
Tentu kita harus belajar
b. Gurindam
Kata Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India), yaitu kirindam yang memiliki arti umpama. Gurindam adalah puisi lama yang mempunyai ciri-ciri berikut.
- Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik
- Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata
- Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakn jawaban
- Larik pertama dan kedua mebentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab akibat.
- Rima akhirnya berpola a-a
Contoh Gurindam:
Belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan)
Karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban)
Jika kamu terus menunda (sebab)
Hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat)
c. Syair
Syair yakni puisi yang bersumber dari Arab. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Setiap bait terdiri atas empat baris dan bersajak akhir a-a-a-a
- Setiap baris mempunyai makna yang saling berkaitan dengan baris-baris sebelumnya.
- Kebanyakan syair menceritakan kisah yang mengandung nasiht/petuah
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
- Semua baris adalah isi
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Contoh Syair:
Semua manusia kan pasti mati
Baik petani ataupun menteri
Mari kita becermin diri
Agar kita tak sampai merugi
d. Mantra
Mantra merupakan puisi rakyat yang umumnya mempunyai unsur mistis, seperti doa. Pada zaman dulu, ada beberapa kepercayaan tertentu menggunakan mantra sebagai doa. Masyarakat zaman dulu percaya kalau isi mantra memiliki hubungan dengan kekuatan misterius.
Mantra digunakan masyarakat zaman dahulu untuk mendukung kegiatannya. Misalnya untuk menjinakkan ular, berburu, bercocok tanam agar hasilnya melimpah, dan menyembuhkan penyakit.
Mantra memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Terdiri atas beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
- Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, serta dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu
- Mengandung rayuan dan perintah
- Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya
- Mementingkan keindahan permainan bunyi
Contoh Mantra:
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Akan sapa tak berbunyi
e. Karmina
Ciri-ciri karmina sebagai berikut.
- Terdiri atas 2 baris setiap satu bait
- Bersajak a-a
- Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi
- Umumnya berisi sindiran
Contoh Karmina:
Lukamu adalah lukaku, ditahan di dalam kalbu
Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju
f. Seloka
Seloka merupakan jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindiran, bahkan ejekan. Kata seloka diambil dari bahasa Sanskerta sloka yang berarti bahasa terkait yang bentuk maupun perannya mirip seperti pantun.
Ciri-ciri seloka sebagai berikut
- Setiap bait dalam seloka terdapat empat baris kalimat
- Setiap baris seloka terdiri atas 2-10 suku kata
- Ada hubungan antara isi bait yang satu dengan isi bait berikutnya
- Seloka tidak terikat dengan persajakan
- Isi seloka berupa petuah atau nasihat
- Pada seloka yang terdiri atas empat bait, baris kedua pada bait terdahulu menjadi baris pertama pada bait berikutnya dan baris keempat dalam bait terdahulu menjadi baris ketiga dalam bait berikutnya.
Contoh Seloka:
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
g. Talibun
Ciri-ciri talibun sebagai berikut.
- Merupakan jenis puisi bebas
- Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan
- Isinya berdasarkan sesuatu perkara yang diceritakan secara terperinci setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
- Menggunakan puisi lain (pantun/ syair) dalam pembentukannya
- Gaya bahasa yang luas dan lumrah
- Berfungsi untuk menjelaskan suatu perkara
- Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita pelipur lara terdapat beberapa jenis talibun antara lain talibun 6 baris, talibun 8 baris, dan talibun 10 baris
Contoh Talibun:
Melihat sapi di pagi hari
Sapi betina bukan sapi jantan
Berwarna putih bukannya hitam
Janganlah engkau menyombongkan diri
Di depan para tamu undangan
Karena itu perbuatan jahanam
EVALUASI :
1. Saksikanlah video cara membuat Kliping Puisi Rakyat yang sudah ditayangkan
2. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan
3. Gunting secara rapih puisi rakyat dan gambar-gambar menarik yang akan digunkan dalam kliping
4. Kelompokkan Puisi Rakyat tersebut berdasarkan jenisnya
5. Kemudian tempelkan Puisi Rakyat dan gambar di kertas HVS dengan rapi
6. Pelajari setiap Puisi Rakyat dan carilah isi serta pesan-pesannya, tulis pesan-pesannya di bawah atau di samping puisi tersebut.
7. Buatlah cover, pengantar, daftar isi, kesimpulan, dan daftar pustaka untuk Kliping yang dibuat
8. Jilidlah kliping agar tampilannya lebih rapih dan mudah dipelajari
9. Kumpulkan kliping yang sudah selesai
10. Presentasikan Kliping Puisi Rakyat yang sudah dibuat berdasarkan kelompok masing-masing.
Kesimpulan:
Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi jenis puisi rakyat, unsur-unsur puisi rakyat, contoh-contoh dari puisi rakyat, serta sudah mampu berkreasi dengan Kliping Puisi Rakyat.
Baik itulah materi jenis puisi rakyat, unsur-unsur puisi rakyat, contoh-contoh dari puisi rakyat, serta berkreasi dengan Kliping Puisi Rakyat pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar