MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
FASE / KELAS : FASE D/ VIIA dan VIID
TEMA : MENARIKNYA DUNIA FIKSI
ELEMEN : MENYIMAK
PERTEMUAN : 3
GURU PENGAMPU : NADYA RAMANDHANI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : KAMIS, 07 SEPTEMBER 2023
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik mampu menyimpulkan ide pokok, menganalisis akurasi dan kualitas dari informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan, atau pesan dari berbagai tipe teks (fiksi dan informasional) yang disimaknya (baik teks audiovisual atau aural) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara sederhana menggunakan pengetahuan dan pengalamannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu memahami dan menyimpulkan informasi dari teks lisan yang disimaknya dengan berbagai jenis puisi rakyat
MATERI PEMBELAJARAN :
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi tentang Pengertian Puisi Rakyat dan Ciri-Ciri Puisi Rakyat.
Pengertian Puisi rakyat yaitu puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan tersebut yaitu Jumlah kata dalam 1 baris, Jumlah larik atau baris dalam 1 bait, misalnya 2, 4, ataupun lebih, Banyaknya suku kata setiap baris, Persajakan atau rima, dan Irama
Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi Puisi Rakyat, materi yang akan kita bahas yaitu Jenis-Jenis Puisi Rakyat dan Unsur-Unsur Puisi Rakyat.
Jenis Puisi Rakyat dan Unsur-Unsurnya
a. Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi rakyat yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Satu bait terdiri atas 4 baris
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi
- Rima akhirnya berpola a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
- Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas pantun anak, teka-teki, muda-mudi, agama atau nasihat, dan jenaka.
Contoh Pantun:
Rusa lari ke padang datar Harimau datang tuk mengejar Jika ingin bertambah pintar Tentu kita harus belajar |
b. Gurindam
Kata Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India), yaitu kirindam yang memiliki arti umpama. Gurindam adalah puisi lama yang mempunyai ciri-ciri berikut.
- Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik
- Setiap larik terdiri atas 8-14 suku kata
- Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakn jawaban
- Larik pertama dan kedua mebentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab akibat.
- Rima akhirnya berpola a-a
Contoh Gurindam:
Belajar janganlah ditunda-tunda (persoalan) Karena kamu tidak akan kembali muda (jawaban) Jika kamu terus menunda (sebab) Hilanglah sudah kesempatan berharga (akibat) |
c. Syair
Syair yakni puisi yang bersumber dari Arab. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Setiap bait terdiri atas empat baris dan bersajak akhir a-a-a-a
- Setiap baris mempunyai makna yang saling berkaitan dengan baris-baris sebelumnya.
- Kebanyakan syair menceritakan kisah yang mengandung nasiht/petuah
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata
- Semua baris adalah isi
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
-
Contoh Syair:
Semua manusia kan pasti mati Baik petani ataupun menteri Mari kita becermin diri Agar kita tak sampai merugi |
d. Mantra
Mantra merupakan puisi rakyat yang umumnya mempunyai unsur mistis, seperti doa. Pada zaman dulu, ada beberapa kepercayaan tertentu menggunakan mantra sebagai doa. Masyarakat zaman dulu percaya kalau isi mantra memiliki hubungan dengan kekuatan misterius.
Mantra digunakan masyarakat zaman dahulu untuk mendukung kegiatannya. Misalnya untuk menjinakkan ular, berburu, bercocok tanam agar hasilnya melimpah, dan menyembuhkan penyakit.
Mantra memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Terdiri atas beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
- Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, serta dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu
- Mengandung rayuan dan perintah
- Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya
- Mementingkan keindahan permainan bunyi
Contoh Mantra:
Sihir lontar pinang lontar Terletak diujung bumi Setan buta jembalang buta Akan sapa tak berbunyi |
e. Karmina
Ciri-ciri karmina sebagai berikut.
- Terdiri atas 2 baris setiap satu bait
- Bersajak a-a
- Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi
- Umumnya berisi sindiran
Contoh Karmina:
Lukamu adalah lukaku, ditahan di dalam kalbu Tetaplah maju, meski tak tahu yang dituju |
f. Seloka
Seloka merupakan jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindiran, bahkan ejekan. Kata seloka diambil dari bahasa Sanskerta sloka yang berarti bahasa terkait yang bentuk maupun perannya mirip seperti pantun.
Ciri-ciri seloka sebagai berikut
- Setiap bait dalam seloka terdapat empat baris kalimat
- Setiap baris seloka terdiri atas 2-10 suku kata
- Ada hubungan antara isi bait yang satu dengan isi bait berikutnya
- Seloka tidak terikat dengan persajakan
- Isi seloka berupa petuah atau nasihat
- Pada seloka yang terdiri atas empat bait, baris kedua pada bait terdahulu menjadi baris pertama pada bait berikutnya dan baris keempat dalam bait terdahulu menjadi baris ketiga dalam bait berikutnya.
Contoh Seloka:
Anak ayam turun sembilan Mati satu tinggal delapan Ilmu boleh sedikit ketinggalan Tapi jangan sampai putus harapan |
g. Talibun
Ciri-ciri talibun sebagai berikut.
- Merupakan jenis puisi bebas
- Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan
- Isinya berdasarkan sesuatu perkara yang diceritakan secara terperinci setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
- Menggunakan puisi lain (pantun/ syair) dalam pembentukannya
- Gaya bahasa yang luas dan lumrah
- Berfungsi untuk menjelaskan suatu perkara
- Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita pelipur lara terdapat beberapa jenis talibun antara lain talibun 6 baris, talibun 8 baris, dan talibun 10 baris
Contoh Talibun:
Melihat sapi di pagi hari Sapi betina bukan sapi jantan Berwarna putih bukannya hitam Janganlah engkau menyombongkan diri Di depan para tamu undangan Karena itu perbuatan jahanam |
SLIDE PEMBELAJARAN:
Simaklah video berikut ini.
EVALUASI :
Carilah salah satu jenis puisi rakyat, kemudian bacakanlah puisi rakyat tersebut di depan kelas dan samapaikan pula amanat atau pesan yang terkandung di dalam pusi rakyat tersebut!
Kesimpulan:
Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi jenis puisi rakyat, unsur-unsur puisi rakyat, serta contoh-contoh dari puisi rakyat. Dengan kalian memahami materi puisi rakyat kalian dapat mengetahui berbagai puisi rakyat yang ada di Indonesia.
Baik itulah materi jenis puisi rakyat, unsur-unsur puisi rakyat, serta contoh-contoh dari puisi rakyat pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar