MATA PELAJARAN : BAHASA INDOBESIA
KELAS : IX D
GURU PENGAMPUH : NADYA RAMANDHANI, S.Pd.
WAKTU PEMBELAJARAN : 24 Februari 2023
KOMPETENSI DASAR :
3.12
Menelaah
struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Selama dan
setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta
didik mampu mengidentifikasi struktur teks cerita inspiratif (orientasi, perumitan
peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda) memalui diskusi dengan benar.
2. Peserta
didik mampu mengidentifikasi ciri kebahasaan teks cerita inspiratif (menggunakan
kata ekspresif, kalimat deskriptif, konjungsi, dan majas) melalui diskusi dengan
benar.
3. Peserta
didik mampu menganalisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita inspiratif melalui
diskusi dengan benar.
MATERI PEMBELAJARAN :
Struktur
Cerita Inspiratif
Struktur dalam Cerita Inspiratif adalah
sebagai berikut.
1. Orientasi merupakan sebuah tahapan untuk mengenalkan dan umumnya akan
berisi pengenalan tokoh serta latar belakang ceritanya.
2. Rangkaian peristiwa dimana ini adalah paragraf yang bercerita tentang awal
terjadinya peristiwa hingga sampai kepada puncak masalahnya.
3. Komplikasi adalah sebuah tahap puncak dari peristiwa yang ada serta
kerumitan sampai Bagaimana menemukan solusi jalan keluar.
4. Resolusi menjadi tahap penyelesaian terhadap masalah. Peristiwa yang
dikembangkan pada contoh teks inspiratif singkat persahabatan dalam contoh. Di
bagian kerumitan serta komplikasinya akan menemukan jalan keluarnya di sini.
5. Koda yang merupakan sebuah penutup dari latar cerita inspiratif atau jenis
teks narasi lain. Kesimpulan serta pesan moral akan terdapat di bagian ini
berdasarkan kisah yang ada.
Kaidah
Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif
Kaidah kebahasaan dalam teks cerita inspiratif
adalah sebagai berikut:
1.
•Menggunakan
kata keterangan yang menunjukkan tempat, waktu, tujuan, dan cara. Keterangan
tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada cerita. Contohnya
di, ke, dari, pada dan sejenisnya.
•Keterangan waktu
berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis. Contohnya:
abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya.
•Keterangan tujuan
berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk, supaya,
agar, dan sejenisnya.
•Keterangan cara
berfungsi untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara.
2.
Menggunakan
kata penghubung atau konjungsi Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting
untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk.
Beberapa konjungsi
yang sering digunakan dalam teks cerita inspiratif antara lain: •Konjungsi
pertentangan, contohnya tetapi, namu, walaupun, meskipun dan sekalipun.
• Konjungsi
konsekuensi, contohnya dengan demikian atau maka.
• Konjungsi akibat,
contohnya akibatnya atau oleh sebab itu.
3.
Menggunakan
kalimat majemuk Terdapat dua jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam teks
cerita inspiratif, yaitu majemuk setara dan majemuk bertingkat.
• Majemuk setara:
Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur
kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing
dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
• Kalimat majemuk
bertingkat: jenis kalimat ini adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar
yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi
sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti tersebut.
PENUGASAN:
Analisilah struktur dan kaidah kebahasaan dari sebuah
cerita inspiratif