Senin, 04 April 2022

Materi Keagamaan Puasa Ramadhan

04 April 2022 – 05 April 2022

Hari, Tanggal : Senin, 04 April 2022 (Kelas 8B dan 8C)

                        Selasa, 05 April 2022 (Kelas 8D)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII

Materi : Puasa Ramadhan

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi puasa ramadhan peserta didik diharapkan dapat mengamalkan amalan yang dianjurkan dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan.

 

Assalammualaikum Wr. Wb.

Apa kabarnya anak-anak Ibu yang sholih dan sholihah? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walafiat dan tetap semangat dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan. Baiklah sebelum kita memulai pembelajaran pada hari ini mari kita berdoa terlebih dahulu dan pastikan kalian sudah melaksanakan Sholat Dhuha dan Murojaahnya ya anak-anak Ibu yang sholih sholiha.

Pertemuan kita pada hari ini akan mempelajari materi Puasa Ramadhan. Silahkan kalian baca dan pahami materi keagamaan di bawah ini.

 

Makna puasa

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (الصيام) atau Ash Shaum (الصوم). Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (الإمساك) yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

 

Hukum puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون

wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).

Dan juga karena puasa ramadhan adalah salah dari rukun Islam yang lima. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

بُني الإِسلام على خمس: شهادة أن لا إِله إِلا الله وأنّ محمّداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإِيتاء الزكاة، والحجّ، وصوم رمضان

Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari – Muslim).

 

Keutamaan puasa

1.      Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya.

2.      Allah Ta’ala menyandarkan puasa kepada diri-Nya.

3.      Puasa menggabungkan 3 jenis kesabaran: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas rasa lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa.

4.      Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat.

5.      Orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.

6.      Puasa adalah perisai dari api neraka.

7.      Puasa adalah sebab masuk ke dalam surga

Hikmah disyariatkannya puasa

1.      Puasa adalah wasilah untuk mengokohkan ketaqwaan kepada Allah

2.      Puasa membuat orang merasakan nikmat dari Allah Ta’ala

3.      Mendidik manusia dalam mengendalikan keinginan dan sabar dalam menahan diri

4.      Puasa menahan laju godaan setan

5.      Puasa menimbulkan rasa iba dan sayang kepada kaum miskin

6.      Puasa membersihkan badan dari elemen-elemen yang tidak baik dan membuat badan sehat

 

Rukun puasa

1.      Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

2.      Menepati rentang waktu puasa

 

Rentang waktu puasa

Puasa dimulai ketika sudah terbit fajar shadiq atau fajar yang kedua.

 

Yang dimaksud dengan khaythul abyadh di sini adalah fajar shadiq atau fajar kedua karena berwarna putih dan melintang di ufuk seperti benang. Adapun fajar kadzib atau fajar pertama itu bentuknya seperti dzanabus sirhan (ekor serigala).

 

Puasa berakhir ketika terbenam matahari.

 

Syarat sah puasa

1.      Islam

2.      Baligh

3.      Berakal

4.      Muqim (tidak sedang safar)

5.      Suci dari haid dan nifas

6.      Mampu berpuasa

7.      Niat

 

Sunnah-sunnah ketika puasa

1.      Sunnah-sunnah terkait berbuka puasa

o    Disunnahkan menyegerakan berbuka

o    Berbuka puasa dengan beberapa butir ruthab (kurma segar), jika tidak ada maka denganbeberapa butir tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih

o    Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

2.      Sunnah-sunnah terkait makan sahur

o    Makan sahur hukumnya sunnah muakkadah. Dianggap sudah makan sahur jika makan atau minum di waktu sahar, walaupun hanya sedikit. Dan di dalam makanan sahur itu terdapat keberkahan

o    Disunnahkan mengakhirkan makan sahur mendekati waktu terbitnya fajar, pada waktu yang tidak dikhawatirkan datangnya waktu fajar ketika masih makan sahur.

o    Disunnahkan makan sahur dengan tamr (kurma kering).

3.      Orang yang berpuasa wajib meninggalkan semua perbuatan yang diharamkan agama dan dianjurkan untuk memperbanyak melakukan ketaatan seperti: bersedekah, membaca Al Qur’an, shalat sunnah, berdzikir, membantu orang lain, i’tikaf, menuntut ilmu agama, dll

4.      Membaca Al Qur’an adalah amalan yang lebih dianjurkan untuk diperbanyak di bulan Ramadhan. Bahkan sebagian salaf tidak mengajarkan ilmu di bulan Ramadhan agar bisa fokus memperbanyak membaca Al Qur’an dan mentadabburinya.

 

Orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa

1.  Orang sakit yang bisa membahayakan dirinya jika berpuasa.

2.  Musafir.

3.  Orang yang sudah tua renta

4.  Wanita hamil dan menyusui

5.  Orang yang memiliki sebab-sebab yang membolehkan tidak berpuasa, diantaranya:

a.       Orang yang pekerjaannya terasa berat. Orang yang demikian tetap wajib meniatkan diri berpuasa dan wajib berpuasa. Namun ketika tengah hari bekerja lalu terasa sangat berat hingga dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya, boleh membatalkan puasa ketika itu, dan wajib meng-qadha-nya di luar Ramadhan.

b.      Orang yang sangat kelaparan dan kehausan sehingga bisa membuatnya binasa. Orang yang demikian wajib berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain.

c.       Orang yang dipaksa untuk berbuka atau dimasukan makanan dan minuman secara paksa ke mulutnya. Orang yang demikian boleh berbuka dan meng-qadha-nya di hari lain dan ia tidak berdosa karenanya.

d.      Mujahid fi sabilillah yang sedang berperang di medan perang. Dibolehkan bagi mereka untuk meninggalkan berpuasa.

 

Pembatal-pembatal puasa

1.      Makan dan minum dengan sengaja

2.      Keluar mani dengan sengaja

3.      Muntah dengan sengaja

4.      Keluarnya darah haid dan nifas

5.      Menjadi gila atau pingsan

6.      Riddah (murtad)

7.      Berniat untuk berbuka

8.      Merokok

9.      Jima (bersenggama) di tengah hari puasa.

10.  Hijamah (bekam) diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak.

11.  Masalah donor darah merupakan turunan dari masalah bekam.

12.  Inhaler dan sejenisnya berupa aroma yang dimasukan melalui hidung, diperselisihkan apakah dapat membatalkan puasa atau tidak.

 

Yang bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya

1.      Mengakhirkan mandi hingga terbit fajar, bagi orang yang junub atau wanita yang sudah bersih dari haid dan nifas. Puasanya tetap sah.

2.      Berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)

3.      Mandi di tengah hari puasa atau mendinginkan diri dengan air

4.      Menyicipi makanan ketika ada kebutuhan, selama tidak masuk ke kerongkongan

5.      Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang mampu mengendalikan birahinya

6.      Memakai parfum dan wangi-wangian

7.      Menggunakan siwak atau sikat gigi

8.      Menggunakan celak

9.      Menggunakan tetes mata

10.  Menggunakan tetes telinga

11.  Makan dan minum 5 menit sebelum terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh, yang biasanya disebut dengan waktu imsak. Karena batas awal rentang waktu puasa adalah ketika terbit fajar yang ditandai dengan adzan shubuh.

 

Yang dimakruhkan ketika puasa

1.      Terlalu dalam dan berlebihan dalam berkumur-kumur dan istinsyaq (menghirup air ke hidung)

2.      Puasa wishal, yaitu menyambung puasa selama dua hari tanpa diselingi makan atau minum sama sekali.

3.      Menyicipi makanan tanpa ada kebutuhan, walaupun tidak masuk ke kerongkongan

4.      Bercumbu dan mencium istri, bagi orang yang tidak mampu mengendalikan birahinya

5.      Bermalas-malasan dan terlalu banyak tidur tanpa ada kebutuhan

6.      Berlebihan dan menghabiskan waktu dalam perkara mubah yang tidak bermanfaat

Setelah membaca dan pahami materi di atas kalian diharapkan dapat mengamalkan amalan yang dianjurkan dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan, kemudian waktu yang tersisa dipergunakan untuk membaca Al-Quran (tadarus) atau menambah murojaahnya yaa nak.

Tugas kalian mengirimkan VN ke ibu bacaan doa niat puasa ramadhan dan doa buka puasa.

Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah. Alhamdulilah.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

7 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Chalisa Amira gunawan 8b

    BalasHapus

  2. Assalamualaikum
    Nama : Chelsy Azzahra Zahira
    Kelas : 8C
    Ket : Hadir
    Terima kasih

    BalasHapus
  3. assalamualaikum
    nama:safira puteri samanda
    kelas:8c
    ket:hadir

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum
    Nama:m.el ramzi ramadan
    Kelas:8D
    Ket:hadir
    Terimakasih

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum
    Nama: Syntia Wulandari
    Kelas:8D
    Hadir
    Terimakasih,
    Waalaikumsalam

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum.
    Nama:asyia mutiara b
    Kelas:8D
    Hadir
    Terimakasih.

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum
    Nama:kenny marcel susanto
    8b
    Hadir

    BalasHapus