Selasa, 21 Mei 2024

UNSUR, KAIDAH, DAN LANGKAH-LANGKAH MENULIS SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS

 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 5

GURU PENGAMPU : NADYA RAMANDHANI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : SELASA, 21 MEI 2024


CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu membandingkan surat pribadi dan surat resmi dengan menemukenali perbedaan bentuk, unsur, tujuan, serta aspek kebahasaan dalam surat pribadi dan surat dinasdengan teliti.


MATERI PEMBELAJARAN :

Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi pengertian, ciri, dan langkah-langkah dalam menyimpulkan surat pribadi dan surat dinas.

Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi surat pribadi dan surat resmi yaitu unsur-unsur yang terdapat pada surat pribadi dan surat resmi, kaidah kebahasaan surat pribadi dan surat dinas, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas.

Bacalah materi surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Unsur-Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Unsur-unsur surat pribadi dalam surat berikut.

1. Kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.

2. Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, dan alamat lengkap yang dituju atau penerima pesan.

3. Salam pembuka berupa kata atau kalimat pesan.

4. Pembuka surat, berisi hal-hal yang sifatnya membangkitkan rasa ingin tahu, penasaran, pembukaan percakapan menuju maksud dan tujuan yang akan disampaikan. paragraf pembuka dapat menanyakan dan menyampaikan kabar, serta ucapan syukur.

5. Isi surat berisi maksud dan tujuan, informasi, berita, dan lainnya yang ingin sisampaikan kepada penerima surat.

6. Penutup surat biasanya berisi ungkapan maaf, harapan, salam, dan lainnya.

7. Salam penutup berupa kata atau kalimat untuk memberi penghormatan atau sapaam kepada penerima surat.

8. Tanda tangan pengirim surat.

9. Nama terang pengirim surat.


Unsur-unsur surat dinas sebagai berikut.

1. Kepala surat atau kop. Memuat nama instansi, lambang atau logo instansi, dan alamat. Biasanya disertakan pula nomor telepon, nomor faksimile, atau e-mail. 

2. Tanggal surat memuat tanggal, bulan, dan tahun kepala surat yang memuat alamat maka nama kota tidak perlu dituliskan.

3. Nomor, lampiran, dan hal surat. Nomor berisi urutan nomor surat yang bersangkutan, kode surat, angka, dan tahun pembuatan surat. Lampiran untuk menerangkan bahwa dalam surat itu ada lembar tambahan yang disertakan. Adapun hal surat menyatakan masalah inti yang dikemukakan.

4. Alamat surat berisi nama lengkap dan identitas atau alamat penerima surat Alamat surat harus ditulis lengkap dan jelas.

5. Salam pembuka, berisi kata atau kalimat sapaan.

6. Pembuka surat, merupakan pembuka percakapan dengan penerima surat.

7. Isi surat, berisi maksud, tujuan, dan informasi yang ingin disampaikan.

8. Penutup surat, untuk mengakhiri komunikasi melalui surat

9. Salam penutup, berisi kata atau kalimat penghormatan kepada penerima surat.

10. Jabatan, stempel, tanda tangan, nama pengirim, dan nomor induk atau keterangan lain dari pengirim surat atau pihak yang bertanggung jawab terhadap surat.


Kaidah Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas menggunakan kaidah kebahasaan yang benar dan baik agar mudah dipahami. Kaidah tersebut antara lain penggunaan kata ganti, kata sapaan, singkatan, dan huruf kapital. Cermatilah kaidah kebahasaan berikut

a. Kata Ganti

Kata ganti atau pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, atau yang dibendakan. Berikut macam-macam kata ganti.

1) Kata Ganti Orang

Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, beta

Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita


Kata ganti orang kedua tunggal: anda, kamu, engkau

Kata ganti orang kedua jamak: kalian


Kata ganti orang ketiga tunggal: beliau, dia, ia

Kata ganti orang ketiga jamak: mereka


2) Kata Gantı Penanya

Kata ganti penanya atau pronomina interogatif berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, jumlah, dan sebagainya. Kata ganti penanya digunakan untuk menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Kata ganti penanya, misalnya penanya orang (siapa atau apa); penanya tempat (di mana atau ke mana); penanya waktu (kapan), dan penanya keadaan (bagaimana atau mengapa)

3) Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstratif, digunakan sebagai penunjuk lokasi atau benda Kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum (ini atau itu), penunjuk tempat (sana, sini, ke sana, ke sini, di situ, dan sebagainya), dan penunjuk suatu hal (begini atau begitu).


b. Kata Sapaan

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa orang. Surat pribadi dapat menggunakan kata sapaan nama diri, hubungan kekerabatan, sapaan diikuti nama, dan kata ganti. Adapun surat dinas dapat menggunakan kata sapaan gelar, sapaan diikuti nama, dan yang menunjukkan rasa hormat. Berikut ini beberapa contoh kata sapaan

1) Nama diri, misalnya Santi, Suastika, dan Susanti.

2) Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kakek, nenek bapak ini, paman, bibi ananda, kakak mas, abang, dan adik.

3) Gelar kepangkatan, pwolesi, atau jabatan Minalnya hetua, kapten, prodsor, camat kepala desa.

4) Kata sapsan yang dikun nama. Misalnya Tuan Banu, Nyonya Sukesi Saudara Tatang dan Nona Puspita.

5) Kata sapaan berbentuk kata ganti Misalivya Anda, kanni, engkau Saudara, tuan, dan nyonya.

6) Kata yang menunjukkan rasa hormat, misalnya Yang Terhormat.


c. Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 

Berikut ini cara penulisan singkatan

1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan Sanda titik. 

Contoh: Sukadi. M.Pd dan Des Moh Hatta 

2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama din ditulis dengan hurul kapital tanpa tanda titik. 

Contoh: 5MP (Sekolah Menengah Pertama) 

3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga hiuruf atau lebih dikuti satu tanda titik.

Contoh: jln. (jalan) dan yth. (yang terhormat)

4) Singkatan yang terdiri atas dua hurul masang masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contoh: a.n. (atas nama) dan s.d. (sampai dengan)


d. Huruf Kapital

Perhatikan aturan penggunaan huruf kapital berikut.

1) Harsal kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat .

Contoh: Pramuka Kwarran Pringsewu akan mengadakan pelantikan pengurus pramuka periode 2022/2023.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan 

Contoh: Ardida, Waikambo

3) Hurut kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, katab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 

Contoh: Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 

Contoh: Jawa Barat, Bone 

5) haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya bapak ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain vang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 

Contoh: Atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih.


e. Kata Baku

Surat pribadi biasanya ditulis menggunakan kata tidak baku. Adapun surat dinas atau resmi ditulis menggunakan kata baku. Kata baku merupakan kata yang sesun dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kata baku yakni kata yang sudah benar dengan aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia

Sumber utama bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Sumber lain adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYE)) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

1. Menulis Surat Pribadi

Lingkah-langkah menulis surat pribadi yaitu sebagai berikut. 

a. Mempersiapkan tujuan surat, meliputi penerima surat dan masalah yang akan disampaikan

b. Menulis surat dengan format surat pribadi. Bahasa yang digunakan tidak resmi, tapi tetap harus baik, santun, dan tidak menyinggung perasaan penerima surat.

c. Menuliskan surat dengan urutan sebagai berikut

1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat

2) Nama dan alamat yang dituju

3) Salam pembuka

4) Isi surat ditulis dengan memperhatikan etika atau sopan santun berbahasa.

5) Salam penutup

6) Tanda tangan

7) Nama pengirim

d. Suntinglah isinya hingga menjadi surat yang santun.


2. Menulis Surat Dinas

Berikut ini langkah-langkah menulis surat dinas.

a. Menetapkan masalah yang akan dikemukakan

b. Menentukan pokok-pokok surat

c. Menggunakan bahan atau data untuk mendukung maksud surat

d Menetapkan pihak yang akan dikirimi surat

e. Menentukan pihak yang mengirim surat (apabila surat ditulis atas nama lembaga atau perusahaan)

f. Menulis pokok persoalan satu per satu dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

g. Menulis surat menggunakan kelengkapan struktur surat. 

Kelengkapan surat dinas meliputi berikut ini

1) Kepala Surat

2) Nomor

3) Lampiran

4) Hal surat

5) Tanggal surat

6) Alamat tujuan surat

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10) Tanda tangan dan nama terang pengirim surat

11) Stempel lembaga

12) Tembusan surat

13) Inisial pengetik surat.

h. Menyunting surat dinas dengan memastikan telah menggunakan bahasa efektif. Bahasa efektif yaitu bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif Bahasa efektif dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.


EVALUASI:

Buatlah surat pribadi berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam surat pribadi dengan memperhatikan kaidah serta langkah-langkah yang digunakan dalam membuat surat pribadi yang baik dan benar.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas yang baik dan benar.

Baik itulah materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar